Buah apa yang dihasilkan pergaulan kita?


Shalom...
Saya ingin mengajak teman-teman membaca 1 Korintus 15 : 33-34
Ini adalah salah satu bacaan favorit saya. Mungkin kalian juga, bahkan mungkin kalian sudah hafal tanpa harus membuka alkitab lagi. Tapi jika kalian sudah hafal dengan bacaan diatas, apakah kalian sudah mengerti dan sudah melaksanakannya dalam pergaulan kalian?

Kalian pasti tau bonsai, tanaman yang sengaja dikerdilkan, yang padahal aslinya tanaman itu bisa tumbuh lebih besar. Tapi itulah seni. Pernahkah terpikir oleh teman-teman bagaimana bonsai bisa menjadi tanaman yang kerdil seperti itu? Tanaman yang diambil biasanya adalah bonggol tanaman, dan bonggol itu akan  ditanam dalam pot yang kecil. Ketika mulai bertumbuh tanaman itu akan dipangkas & dililit kawat lalu diarahkan sesuai keinginan si pembuat bonsai. Sehingga tanaman itu pun menjadi kerdil karena sengaja dibuat seperti itu.
Selain bloging kegiatan saya sehari hari adalah menjadi penyiar radio (Baca : about me). Tentunya saya punya teman seprofesi, hal-hal yang kami bicarakan tentu tidak jauh dari pekerjaan kami dan tentang musik. Saya juga punya teman yang mempunyai hobi yang sama dengan saya, dan setiap punya kesempatan bertemu kami selalu bertukar ilmu tentang hobi kami itu. Tidak hanya itu saja, saya juga punya teman-teman di pelayanan saya. Yang kami bicarakan sudah tentu tentang hal hal rohani. Saya selalu bersyukur bisa tergabung dalam komunitas - komunitas yang bisa membuat saya menjadi seseorang yang baik (Terlebih untuk komunitas pelayanan) Tapi saya bukannya tidak pernah berada dalam komunitas yang salah. Saat itu saya adalah seseorang yang buruk,
berbicara hal yang sia-sia, joke kami pun tidak pernah lepas dari humor yang kotor. Tapi Tuhan itu baik, saya sadar berada dalam komunitas yang salah dan akhirnya mundur perlahan-lahan sampai akhirnya ditempatkan dalam komunitas yang benar.

Komunitas sebenarnya memberi dampak besar dalam hidup kita. Kita manusia cenderung mengikuti dan menyesuaikan diri dengan apa yang lingkungan kita perbuat. Tentunya mustahil jika saya masih berada dalam komunitas yang salah itu lalu saya berbicara tentang hal-hal rohani. Mungkin saya hanya akan menjadi bahan tertawaan. begitu pun sebaliknya, tidak mungkin jika saya berbicara humor yang jorok ditengah komunitas pelayanan saya, saya akan dianggap "iblis" di tengah anak-anak Tuhan.
Sama seperti bonsai hidup menyesuaikan diri dengan tempatnya ditanam. Bertumbuh kerdil karena ditanam dalam pot yang kecil, bahkan dikekang dan diarahkan. berbeda jika tanaman itu tumbuh ditengah hutan, pasti dia bisa bertumbuh besar karena akar-akarnya bisa merambat kesana kemari, dan bisa tumbuh tinggi karena tidak dikekang.
Tidak heran jika Paulus menasihati jemaat di Korintus untuk menghindar dari pergaulan yang buruk agar tetap baik kelakuan mereka. Begitu pun kita, sudah saatnya kita melihat pergaulan kita, apakah membuah kan buah yang baik? atau buah yang buruk?
Previous
Next Post »
0 Komentar