Metamorfosis


Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Wahyu 1:17-18

 Metamorfosis


Kisahku ini mungkin seperti sebuah metamorfosis
Berawal dari sepasang mata yang bertemu
Dari sebuah pertukaran senyum, kuketahui namamu
Teringat ku disebuah cafe
Saat hujan mengguyur kota ini
Obrolan yang menarik dengan secangkir coklat hangat
Mungkin ini awal dari metamorfosisku


Ada sesuatu yang berbeda
Senyumanmu terlihat lebih manis dari coklat yang kusesap ini
Binar matamu seakan sinar mentari ditengah hujan
Aku sadar sekarang
Aku tak hanya sekedar kagum pada kecantikan parasmu
Tapi aku mulai bisa merasakan cinta yang tumbuh
Sekarang aku bisa merasakan terbang dengan kepakan sayap cinta itu
Semuanya manis
Semuanya indah
Bagai tak ada hari yang menyedihkan
Sampai aku tau
Ini bukan akhir dari metamorfosisku
Berawal dari kecurigaan, cemburu, & salah paham
Sayap cinta itu patah
Tak ada lagi mentari

Setiap hari mendung, menyedihkan
Tak ada lagi senyum


Setiap hari penyesalan
Inilah akhir dari metamorfosisku
Dicafe yang sama
Saat hujan mengguyur kota ini
Tak ada obrolan menarik, tak ada coklat yang manis
Semua digantikan dengan penyesalan
Dan secangkir kopi yang pahit

Jangan pelit



Ada satu desa dimana hampir semua penduduknya berprofesi sebagai petani jagung. Kalau dilihat tiga tahun kebelakang hasil panen desa ini sangat berbeda, dulu jagung yang mereka hasilkan kualitasnya tidak begitu bagus. bahkan hampir hampir tidak bisa dijual dan hanya dikonsumsi oleh mereka sendiri, Tapi sekarang hasilnya sangat berbeda, jagung dari desa mereka punya kualitas yang baik dan sangat laku dipasaran. Semua perubahan di desa itu dikarenakan seorang petani jagung yang tinggal didesa itu juga. Bill yang membawa perubahan itu, seorang petani biasa dengan pemikiran yang luar biasa. Ladang jagung Bill berada ditengah tengah ladang jagung petani lain dari desa itu. Dan kebetulan jagung yang dihasilkan Bill mempunyai kualitas yang baik jauh sebelum perubahan itu terjadi (sekarang sudah semakin baik). Banyak orang yang bertanya tanya apa yang dia lakukan hingga membuat desa dengan kualitas jagung yang buruk menjadi salah satu desa yang memimpin permintaan pasar untuk kebutuhan jagung? Seorang wartawan bertanya hal itu dalam wawancaranya dengan Bill. "Saya hanya membagikan bibit jagung yang baik untuk mereka" jawab Bill. Kalian pasti berpikir Bill adalah orang yang sangat lugu, padahal kalau dia tidak 
membagikan bibit unggul miliknya pada petani lain, dia bisa menjadi satu satunya petani yang mempunyai jagung dengan kualitas baik dari desa itu. Saat ditanyai kenapa dia membagikan bibit miliknya, Bill menjawab "ladang milik saya berada ditengah ladang petani lain, kalau petani lain memakai bibit yang tidak baik, itu akan mempengaruhi kualitas jagung saya. Saya membagi bibit unggul milik saya kepada petani lain karena ketika mereka memakai bibit itu dan pohon jagung mereka berbunga, angin akan menghembuskan serbuk sari dari bibit jagung yang baik keladang saya, tapi kalau mereka memakai bibit yang buruk, serbuk sari yang buruk pula yang akan menyerbuki ladang saya" Pemikiran yang luar biasa dari seorang petani jagung.
Dari kisah diatas mungkin kita bisa mengambil satu pelajaran agar mau lebih lagi memperhatikan orang orang disekitar kita. Agar mau berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Karena sebenarnya ketika kita berbagi, kita malah menambah kepunyaan kita. Memang ketika kita lihat saat itu juga, kepunyaan kita malah berkurang, tapi yang kita butuhkan adalah sabar dan kita bisa lihat apa yang akan kita tuai. Kalian tau kenapa laut mati dinamakan 'Laut mati'?
Itu karena Laut mati menampung airnya untuk dirinya sendiri, Laut mati tidak membagi air kemana pun, karena itu kadar garam dilaut itu sangat tinggi. Tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal didalamnya. Bahkan jika kalian meminum air laut mati, bisa bisa kalian sakit karenannya.
Jadi mulai sekarang perhatikan orang orang sekitar kalian, bantu mereka semampu kalian. Dan kalian bisa lihat nanti yang akan kalian tuai. Jangan bersikap seperti laut mati, yang menampung berkat Tuhan untuk dirinya sendiri, dan akhinya mati karena itu :D

Glow in the dark




Tiba-tiba hari ini saya sangat ingin mencari kata Terang dalam alkitab, dan saya menemukan satu ayat yang memberi saya ide untuk menulis sesuatu hari ini (karena rencananya saya belum mau posting artikel baru hari ini)

BACA : Yohanes 1 : 5
"Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya."

Saya pribadi selalu mendengar istilah ini 'jadilah terang'. Memang benar kita harus menjadi terang dalam hidup kita agar kita bisa memancarkan kasih Kristus, tapi ada kalanya kita harus melihat dimana kita memancarkan cahaya itu.
Kita tidak mungkin menyalakan lampu pada ruangan yang terdapat banyak jendela di tengah siang, itu adalah hal yang sia-sia, (Boros energi juga).
Sama seperti ketika kita memancarkan cahaya kasih Kristus dalam diri kita, kita tidak mungkin
memancarkannya ditempat yang terang, tidak ada gunanya, hal ini hanya akan menimbulkan masalah baru. Karena ketika kalian memancarkan cahaya ditempat yang terang, tempat itu justru menjadi silau, yang membuat orang enggan melihatnya. Kenapa menjadi silau? ya karena semua orang ditempat itu berlomba-lomba memancarkan cahayanya masing-masing.
Memancarkan sinar kasih Kristus itu bisa saya ibaratkan seperti drama. tidak mungkin dalam sebuah drama terdapat dua orang pemeran utama. Penonton akan bingung, dan dua pemerannya akan terlibat konflik karena ingin menjadi satu-satunya daya tarik dalam dalam drama tersebut.

Tapi jika kalian ingin memancarkan kasih Kristus, bersinarlah ditempat yang gelap, sekecil apapun sinar yang kalian pancarkan, cahaya itu akan tetap terlihat karena kalian memancarkan ditempat yang gelap. Dan bisa saja cahaya kecil yang kalian hasilkan itu bisa menjadi cahaya yang lebih besar dikemudian hari.
Jadi apakah kalian sudah memancarkan kasih Kristus dalam hidup kalian?
Dimana kalian memancarkannya?

Buah apa yang dihasilkan pergaulan kita?


Shalom...
Saya ingin mengajak teman-teman membaca 1 Korintus 15 : 33-34
Ini adalah salah satu bacaan favorit saya. Mungkin kalian juga, bahkan mungkin kalian sudah hafal tanpa harus membuka alkitab lagi. Tapi jika kalian sudah hafal dengan bacaan diatas, apakah kalian sudah mengerti dan sudah melaksanakannya dalam pergaulan kalian?

Kalian pasti tau bonsai, tanaman yang sengaja dikerdilkan, yang padahal aslinya tanaman itu bisa tumbuh lebih besar. Tapi itulah seni. Pernahkah terpikir oleh teman-teman bagaimana bonsai bisa menjadi tanaman yang kerdil seperti itu? Tanaman yang diambil biasanya adalah bonggol tanaman, dan bonggol itu akan  ditanam dalam pot yang kecil. Ketika mulai bertumbuh tanaman itu akan dipangkas & dililit kawat lalu diarahkan sesuai keinginan si pembuat bonsai. Sehingga tanaman itu pun menjadi kerdil karena sengaja dibuat seperti itu.
Selain bloging kegiatan saya sehari hari adalah menjadi penyiar radio (Baca : about me). Tentunya saya punya teman seprofesi, hal-hal yang kami bicarakan tentu tidak jauh dari pekerjaan kami dan tentang musik. Saya juga punya teman yang mempunyai hobi yang sama dengan saya, dan setiap punya kesempatan bertemu kami selalu bertukar ilmu tentang hobi kami itu. Tidak hanya itu saja, saya juga punya teman-teman di pelayanan saya. Yang kami bicarakan sudah tentu tentang hal hal rohani. Saya selalu bersyukur bisa tergabung dalam komunitas - komunitas yang bisa membuat saya menjadi seseorang yang baik (Terlebih untuk komunitas pelayanan) Tapi saya bukannya tidak pernah berada dalam komunitas yang salah. Saat itu saya adalah seseorang yang buruk,
berbicara hal yang sia-sia, joke kami pun tidak pernah lepas dari humor yang kotor. Tapi Tuhan itu baik, saya sadar berada dalam komunitas yang salah dan akhirnya mundur perlahan-lahan sampai akhirnya ditempatkan dalam komunitas yang benar.

Komunitas sebenarnya memberi dampak besar dalam hidup kita. Kita manusia cenderung mengikuti dan menyesuaikan diri dengan apa yang lingkungan kita perbuat. Tentunya mustahil jika saya masih berada dalam komunitas yang salah itu lalu saya berbicara tentang hal-hal rohani. Mungkin saya hanya akan menjadi bahan tertawaan. begitu pun sebaliknya, tidak mungkin jika saya berbicara humor yang jorok ditengah komunitas pelayanan saya, saya akan dianggap "iblis" di tengah anak-anak Tuhan.
Sama seperti bonsai hidup menyesuaikan diri dengan tempatnya ditanam. Bertumbuh kerdil karena ditanam dalam pot yang kecil, bahkan dikekang dan diarahkan. berbeda jika tanaman itu tumbuh ditengah hutan, pasti dia bisa bertumbuh besar karena akar-akarnya bisa merambat kesana kemari, dan bisa tumbuh tinggi karena tidak dikekang.
Tidak heran jika Paulus menasihati jemaat di Korintus untuk menghindar dari pergaulan yang buruk agar tetap baik kelakuan mereka. Begitu pun kita, sudah saatnya kita melihat pergaulan kita, apakah membuah kan buah yang baik? atau buah yang buruk?

Bertobat setiap hari



Shalom...
Saya baru saja membaca sebuah buku karya, Ayub Yahya 'Semak duri jadi raja' dalam sebuah tulisannya di beri judul sama seperti judul postingan ini.


Saya ingin teman-teman membaca Ayub 1 : 1-5 terlebih dahulu. Saya secara pribadi baru mengetahui bahwa pertobatan ada dua jenis. Pertama pertobatan besar, seperti apa pertobatan besar itu? Mungkin sebagian dari teman-teman sudah mengenal Kristus sejak kecil, dan sudah menyadari kasihnya sejak masih kecil.Tapi ada juga yang baru saja mengenal dan menyadari kasih-Nya baru-baru ini. Pertobatan besar itu mungkin bisa digambarkan ketika seorang yang hidup penuh dengan dosa berbalik dan menjadi pengikut Kristus (seperti Zakeus) atau mungkin seseorang yang membenci Kristus justru berbalik, dan berusaha menjadikan seluruh
 bangsa murid Kristus (seperti rasul Paulus). Setelah mengetahui hal itu mungkin kita berpikir, orang-orang yang mengalami pertobatan besar pasti menjadi orang yang suci dan tidak bercacat cela.
Bagaimana pun kita tetaplah manusia, kita tidak mungkin luput dari dosa, kita adalah makhluk lemah, walau pun kita berusaha hidup kudus tapi tetap saja ada godaan yang bisa saja membuat kita jatuh dalam dosa (roh memang penurut tetapi daging lemah. Matius 26 : 41) entah itu dosa dalam perbuatan kita atau pun dosa pikiran. Seperti yang dikatakan Yakobus "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa" (Yakobus 4:17) karena itu kita perlu 'Pertobatan kecil'

Dalam perjanjian lama pertobatan dapat diwujudkan dalam bentuk korban bakaran, seperti yang dilakukan Ayub setiap pagi, setelah anak-anaknya mengadakan pesta. Ayub takut kalau-kalau anaknya berbuat dosa, karena itu itu dia selalu mempersembahkan korban bakaran.
Tapi pada jaman ini kita tidak perlu lagi mempersebahkan korban bakaran. Kita cukup : sadar, menyesal, dan berbalik. Tiga hal ini adalah satu kesatuan karena kalau kita sadar tanpa diiringi dengan penyesalan, itu tidak ada artinya. begitu pun kalau kita sudah sadar dan menyesal tapi tidak diikuti dengan tindakan berbalik itu juga tidak ada artinya.Karena itu kita perlu sadar, menyesal dan berbalik; menjauhi dan tidak melakukan dosa lagi

Pentingnya datang ibadah




:



Shalom...Pernah gak kalian merasa bosan datang ibadah ke gereja atau ibadah ditempat lain? mungkin pernah kalian berpikir datang ibadah itu membosankan, datang hanya duduk, nyanyi-nyanyi, berdoa, dengerin pendeta khotbah. Setelah itu pulang, yang padahal belum tentu juga kita ingat apa yg kita doakan, apa yang kita nyanyikan, atau apa yang pendeta khotbahkan tadi. Jadi intinya kita merasa datang ibadah itu buang-buang waktu karena gak punya pengaruh yang besar dalam diri kita. Jujur aja saya juga pernah berpikir seperti itu dan akhirnya jadi jarang datang kegereja.




Ibrani 10 : 22 - 26
Umur saya saat ini hampir 20 tahun dan selama itu orang tua saya udah beribu-ribu kali membuatkan saya masakan yang saya santap setiap harinya. Saya gak bisa mengingat satu per satu masakan yang di masak untuk saya tapi yang pasti ada beberapa masakan yang saya gak suka dan ada beberapa yang saya favoritkan. Datang ke ibadah itu sebenarnya hampir sama dengan menyantap masakan dari orang tua kita ada kalanya kita suka, ada kalanya kita gak suka. Tapi kita harus percaya bahwa datang ibadah akan membuat iman kita bertumbuh menjadi besar dan kuat. Sama seperti makan masakan orang tua kita, yang membuat kita bertenaga, dan bertumbuh sampai saat ini.
Bacaan pada ibrani hari ini mengajarkan kita untuk gak melewatkan ibadah. Tentunya agar kita kuat dalam Tuhan.
Karena itu teman-teman jangan berpikir bahwa datang ibadah itu hanya buang-buang waktu, dan tak punya manfaat apa-apa. Karena persekutuan dengan Tuhan dan teman seiman tidak akan sia-sia 

Bersyukur atas masalah

Suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberi, kita bangsa kerang sebuah tangan, sehingga ibu tidak bisa menolongmu. Aku tahu anakku, itu sakit sekali. Tetapi, terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat," kata ibunya dengan sendu dan lembut.


Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya walaupun rasa sakitnya bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun lamanya. Tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakitnya pun makin berkurang. Semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakitnya menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan. 

Sumber: 100 Touching Stories, oleh Xavier Q. P.
  
Kisah diatas sangat menginspirasi saya secara pribadi. Ada banyak pelajaran yang saya dapat dari kisah diatas, dimana kita tidak seharusnya memandang rasa sakit atau masalah sebagai sesuatu yang besar, yang membuat kita tidak bisa apa-apa, membuat kita 
terpuruk. Kadang kita membutuhkan masalah untuk tetap bisa berusaha dan tetap bersyukur pada Tuhan.
Bisa saya bayangkan bagaimana kalau dalam hidup saya, saya tidak menemukan masalah yang harus saya atasi. Mungkin kalau seperti itu keadaannya, blog seperti ini tidak akan pernah saya buat. Kalau bisa saya ilustrasikan masalah itu seperti sebuah treadmill, dimana masalah itu yang akan melatih kita, kalau dalam hidup kalian tidak ada masalah kalian bisa saja jadi obesitas, karena tidak pernah dilatih.  Karena itu syukuri setiap masalah yang terjadi dalam hidup kalian, yang akan membuat kalian menjadi seseorang yang lebih kuat dari sebelumnya, yakinkan pada diri kalian, Tuhan tidak akan meninggalkan kalian apapun keadaan kalian Tuhan akan bantu semua pergumulan kalian, kalian hanya butuh doa, ceritakan semuanya sama Tuhan. 

Mazmur 136:26
Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.