Memanfaatkan waktu dengan efisien

Samuel adalah seorang manager marketing disebuah perusahaan komunikasi, Samuel adalah seorang yang sangat sibuk, setiap hari Samuel harus bertemu dengan klien yang berbeda-beda, memperhatikan kinerja bawahannya dll. Tapi sebagai seorang kristen Samuel tidak pernah lupa untuk berdoa dan menghadiri kebaktian tiap minggu.Hanya saja dia tidak punya banyak waktu untuk membaca alkitab, atau hanya berdiskusi tentang agama. Menurut Samuel kegiatan keagamaannya hanya dilakukan pada hari minggu saja, selain itu? dia hanya akan berdoa pada pagi hari dan mulai bekerja seharian. Suatu hari Samuel meninggal karena sakit jantung, sampai pada penghakiman terakhir, malaikat tidak dapat menemukan namanya dibuku kehidupan.
"Kenapa kau tidak dapat menemukan namaku dalam buku itu? bukankah tiap minggunya aku selalu hadir dalam kebaktian digereja? dan tiap pagi aku selalu berdoa sebelum beraktifitas?" Tanya Samuel 
"Iya aku tau akan hal itu, tapi apa kau berbagi dengan orang lain tentang aku? apa kau punya waktu untuk lebih dalam bersama-sama dengan Tuhan? kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, sehingga tak punya waktu untuk bersama-sama dengan Tuhan. Begitupun aku Samuel, aku juga sibuk mencatat orang-orang yang selalu bersama-sama dengan Tuhan. Aku tak punya waktu mencatat namamu"


Cerita diatas seperti mengetuk hati saya (semoga kalian juga) untuk menyisihkan waktu yang lebih untuk Tuhan. Satu hari itu 24 jam, sebenarnya Tuhan sudah sangat adil membagi waktu kita, 8 jam kita bekerja, 8 jam kita istirahat, dan 8 jam lagi kita bersama sama dengan DIA. Tentu Tuhan ingin kita membagi sesuatu yang kita dapat dari Dia dengan orang lain, Dia ingin kita memperlihatkan kemuliaannya pada banyak orang, dan 8 jam itu sudah lebih dari cukup untuk segala hal itu.
Jadi apa kalian sudah menyisihkan 8 jam untuk Tuhan?
Previous
Next Post »
0 Komentar