Bertobat setiap hari



Shalom...
Saya baru saja membaca sebuah buku karya, Ayub Yahya 'Semak duri jadi raja' dalam sebuah tulisannya di beri judul sama seperti judul postingan ini.


Saya ingin teman-teman membaca Ayub 1 : 1-5 terlebih dahulu. Saya secara pribadi baru mengetahui bahwa pertobatan ada dua jenis. Pertama pertobatan besar, seperti apa pertobatan besar itu? Mungkin sebagian dari teman-teman sudah mengenal Kristus sejak kecil, dan sudah menyadari kasihnya sejak masih kecil.Tapi ada juga yang baru saja mengenal dan menyadari kasih-Nya baru-baru ini. Pertobatan besar itu mungkin bisa digambarkan ketika seorang yang hidup penuh dengan dosa berbalik dan menjadi pengikut Kristus (seperti Zakeus) atau mungkin seseorang yang membenci Kristus justru berbalik, dan berusaha menjadikan seluruh
 bangsa murid Kristus (seperti rasul Paulus). Setelah mengetahui hal itu mungkin kita berpikir, orang-orang yang mengalami pertobatan besar pasti menjadi orang yang suci dan tidak bercacat cela.
Bagaimana pun kita tetaplah manusia, kita tidak mungkin luput dari dosa, kita adalah makhluk lemah, walau pun kita berusaha hidup kudus tapi tetap saja ada godaan yang bisa saja membuat kita jatuh dalam dosa (roh memang penurut tetapi daging lemah. Matius 26 : 41) entah itu dosa dalam perbuatan kita atau pun dosa pikiran. Seperti yang dikatakan Yakobus "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa" (Yakobus 4:17) karena itu kita perlu 'Pertobatan kecil'

Dalam perjanjian lama pertobatan dapat diwujudkan dalam bentuk korban bakaran, seperti yang dilakukan Ayub setiap pagi, setelah anak-anaknya mengadakan pesta. Ayub takut kalau-kalau anaknya berbuat dosa, karena itu itu dia selalu mempersembahkan korban bakaran.
Tapi pada jaman ini kita tidak perlu lagi mempersebahkan korban bakaran. Kita cukup : sadar, menyesal, dan berbalik. Tiga hal ini adalah satu kesatuan karena kalau kita sadar tanpa diiringi dengan penyesalan, itu tidak ada artinya. begitu pun kalau kita sudah sadar dan menyesal tapi tidak diikuti dengan tindakan berbalik itu juga tidak ada artinya.Karena itu kita perlu sadar, menyesal dan berbalik; menjauhi dan tidak melakukan dosa lagi

Pentingnya datang ibadah




:



Shalom...Pernah gak kalian merasa bosan datang ibadah ke gereja atau ibadah ditempat lain? mungkin pernah kalian berpikir datang ibadah itu membosankan, datang hanya duduk, nyanyi-nyanyi, berdoa, dengerin pendeta khotbah. Setelah itu pulang, yang padahal belum tentu juga kita ingat apa yg kita doakan, apa yang kita nyanyikan, atau apa yang pendeta khotbahkan tadi. Jadi intinya kita merasa datang ibadah itu buang-buang waktu karena gak punya pengaruh yang besar dalam diri kita. Jujur aja saya juga pernah berpikir seperti itu dan akhirnya jadi jarang datang kegereja.




Ibrani 10 : 22 - 26
Umur saya saat ini hampir 20 tahun dan selama itu orang tua saya udah beribu-ribu kali membuatkan saya masakan yang saya santap setiap harinya. Saya gak bisa mengingat satu per satu masakan yang di masak untuk saya tapi yang pasti ada beberapa masakan yang saya gak suka dan ada beberapa yang saya favoritkan. Datang ke ibadah itu sebenarnya hampir sama dengan menyantap masakan dari orang tua kita ada kalanya kita suka, ada kalanya kita gak suka. Tapi kita harus percaya bahwa datang ibadah akan membuat iman kita bertumbuh menjadi besar dan kuat. Sama seperti makan masakan orang tua kita, yang membuat kita bertenaga, dan bertumbuh sampai saat ini.
Bacaan pada ibrani hari ini mengajarkan kita untuk gak melewatkan ibadah. Tentunya agar kita kuat dalam Tuhan.
Karena itu teman-teman jangan berpikir bahwa datang ibadah itu hanya buang-buang waktu, dan tak punya manfaat apa-apa. Karena persekutuan dengan Tuhan dan teman seiman tidak akan sia-sia 

Bersyukur atas masalah

Suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberi, kita bangsa kerang sebuah tangan, sehingga ibu tidak bisa menolongmu. Aku tahu anakku, itu sakit sekali. Tetapi, terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat," kata ibunya dengan sendu dan lembut.


Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya walaupun rasa sakitnya bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun lamanya. Tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakitnya pun makin berkurang. Semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakitnya menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan. 

Sumber: 100 Touching Stories, oleh Xavier Q. P.
  
Kisah diatas sangat menginspirasi saya secara pribadi. Ada banyak pelajaran yang saya dapat dari kisah diatas, dimana kita tidak seharusnya memandang rasa sakit atau masalah sebagai sesuatu yang besar, yang membuat kita tidak bisa apa-apa, membuat kita 
terpuruk. Kadang kita membutuhkan masalah untuk tetap bisa berusaha dan tetap bersyukur pada Tuhan.
Bisa saya bayangkan bagaimana kalau dalam hidup saya, saya tidak menemukan masalah yang harus saya atasi. Mungkin kalau seperti itu keadaannya, blog seperti ini tidak akan pernah saya buat. Kalau bisa saya ilustrasikan masalah itu seperti sebuah treadmill, dimana masalah itu yang akan melatih kita, kalau dalam hidup kalian tidak ada masalah kalian bisa saja jadi obesitas, karena tidak pernah dilatih.  Karena itu syukuri setiap masalah yang terjadi dalam hidup kalian, yang akan membuat kalian menjadi seseorang yang lebih kuat dari sebelumnya, yakinkan pada diri kalian, Tuhan tidak akan meninggalkan kalian apapun keadaan kalian Tuhan akan bantu semua pergumulan kalian, kalian hanya butuh doa, ceritakan semuanya sama Tuhan. 

Mazmur 136:26
Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Memanfaatkan waktu dengan efisien



Hari sabtu kemarin (23/02/13), saya membaca sebuah buku milik @Bry_zers judul bukunya segelas susu (lupa siapa penulisnya). Cover buku itu tidak terlalu menarik, tapi dalam buku itu terdapat banyak cerita-cerita yang menginspirasi. Salah satu yang menjadi favorit saya tentang penggunaan waktu yang efisien.Akan saya ceritakan sedikit, dengan sedikit tambahan dari saya :D

Samuel adalah seorang manager marketing disebuah perusahaan komunikasi, Samuel adalah seorang yang sangat sibuk, setiap hari Samuel harus bertemu dengan klien yang berbeda-beda, memperhatikan kinerja bawahannya dll. Tapi sebagai seorang kristen Samuel tidak pernah lupa untuk berdoa dan menghadiri kebaktian tiap minggu.Hanya saja dia tidak punya banyak waktu untuk membaca alkitab, atau hanya berdiskusi tentang agama. Menurut Samuel kegiatan keagamaannya hanya dilakukan pada hari minggu saja, selain itu? dia hanya akan berdoa pada pagi hari dan mulai bekerja seharian. Suatu hari Samuel meninggal karena sakit jantung, sampai pada penghakiman terakhir, malaikat tidak dapat menemukan namanya dibuku kehidupan.

Jangan memaksakan kehendak




Seperti judul diatas saya ingin berbagi tentang memaksakan 
kehendak. Hal ini baru saja saya mengerti setelah khotbah paskah yang dibawakan pedeta digereja saya. Sebelumnya saya ingin mengajak teman-teman membaca Matius 26 : 36 - 42. Pada bacaan itu kita mendapatkan bahwa Yesus adalah 100% manusia (dan Dia 100% Tuhan) Dia sedih, dan Dia gentar. Dia tau apa yang akan menimpanya, Tapi Dia berdoa (ayat 39) agar cawan itu bisa lalu dari pada-Nya. Tapi kemudian Dia kembali berdoa (ayat 42). Dalam setiap doa Yesus, Yesus selalu meminta jangan jadi seperti apa yang Dia kehendaki, melainkan menjadi apa yang dikehendaki Bapa-Nya disurga.
Sungguh berbeda dengan sebagian besar kita pada saat ini, saya yakin teman-teman berdoa setiap hari. Tapi apa yang kita doakan? Meminta berkat Tuhan? Meminta sesuatu? Mobil misalnya. Ya terkadang kita begitu, saya sendiri seperti itu. Dan tanpa kita sadari kita memaksakan kehendak kita.
Terus menerus meminta hal yang sama selama berhari-hari bahkan bertahun-tahun, lalu ketika tidak nampak perwujudannya, kita mulai berpikir Tuhan tidak memberkati kita, Tuhan tidak adil pada kita. Sama seperti pemikiran seorang anak kecil ketika tidak mendapatkan apa yang mereka minta.
Tuhan itu baik kepada semua orang (mazmur 145 : 9) Dia pasti memberkati semua dari kita, bahkan baiknya Tuhan tidak ternilai, bisa dibayangkan Dia rela mati demi kita semua. Hanya saja kita selalu terpaku pada hal-hal yang kita inginkan, dan ketika mendapatkannya kita baru menyadari bahwa Tuhan memberkati kita, Dan kalau belum mendapatkannya berarti Tuhan belum memberkati kita. Tuhan sangat ingin mengabulkan apa yang kita minta, Tuhan kita kaya. Tapi apa kalian yakin apa yang kalian minta bisa membuat kalian lebih dekat lagi sama Tuhan? apa ketika kalian menginginkan mobil, dan mendapatkannya kalian akan bisa lebih dalam menyembah Tuhan? atau malah hanya akan hadir digereja seminggu sekali dan hari lainnya kalian hanya sibuk dengan memodifikasi mobil kalian? Tuhan punya rencana yang indah dalam hidup kita, Tuhan selalu penuhi apa yang kita butuhkan, Dia tidak pernah biarkan kita kesulitan.

Terus berdoa, biarkan Tuhan tuntun hidup kita

Terbukalah !!!



Shalom... dan Selamat Pagi 
Saya ingin mengajak teman-teman membaca
  1 yohanes 1:5-10
Kita pasti pernah tidak sengaja menjatuhkan sesuatu, entah itu gelas, piring, vas bunga, atau barang pecah belah lainnya sehingga benda itu pecah. Terkadang saya berpikir, apa bisa benda yang pecah itu disatukan kembali?? Menurut saya secara pribadi hal itu dapat terjadi. Tentu dengan mengumpulkan semua bagian dari benda itu dan mulai menyusunnya.
Sama seperti memainkan puzzle, kita harus mengumpulkan semua bagian puzzle dan mulai menyusunnya agar kita bisa tau gambar apa yang akan kita lihat nantinya.

Tuhan juga seperti itu ketika akan memulihkan keadaan kita. Dia ingin memulihkan kita secara menyeluruh, tetapi terkadang kita yang menolak untuk di pulihkan. Apa kalian sadar akan hal itu? Kebanyakan dari kita tidak sadar dengan hal itu. Kenapa? Karena terkadang tanpa sadar kita
memillih-milih bagian mana yang akan kita tangani sendiri dan bagian mana yang akan Tuhan tangani. Dan kebanyakan hal yang kita sembunyikan adalah dosa-dosa kita, mungkin karena kita malu harus Tuhan yang membereskan dosa kita. Seperti Adam & Hawa yang bersembunyi ketika sadar dirinya telanjang.

Karena hal itulah kita tidak mengalami pemulihan seutuhnya dalam hidup kita. Meski Tuhan Maha Kuasa tapi kita manusia diberi hak bebas. Hati kita tidak akan menjadi utuh kembali jika kita masih menyembunyikan beberapa bagian daripadaNya. Tapi coba pikirkan, Tuhan itu sebenarnya tau apa yang kita lakukan tanpa harus kita sembunyikan, jadi? Apa yang perlu kita tutup-tutupi? Memang butuh keberanian untuk bisa mengakui dosa kita secara jujur & terbuka di hadapan Tuhan. Tapi teman, ini adalah pilihan yang seharusnya kita pilih agar kita bisa pulih seutuhnya, agar kita bisa benar benar merasakan kasih Tuhan pada kita.

Memanfaatkan waktu dengan efisien

Samuel adalah seorang manager marketing disebuah perusahaan komunikasi, Samuel adalah seorang yang sangat sibuk, setiap hari Samuel harus bertemu dengan klien yang berbeda-beda, memperhatikan kinerja bawahannya dll. Tapi sebagai seorang kristen Samuel tidak pernah lupa untuk berdoa dan menghadiri kebaktian tiap minggu.Hanya saja dia tidak punya banyak waktu untuk membaca alkitab, atau hanya berdiskusi tentang agama. Menurut Samuel kegiatan keagamaannya hanya dilakukan pada hari minggu saja, selain itu? dia hanya akan berdoa pada pagi hari dan mulai bekerja seharian. Suatu hari Samuel meninggal karena sakit jantung, sampai pada penghakiman terakhir, malaikat tidak dapat menemukan namanya dibuku kehidupan.
"Kenapa kau tidak dapat menemukan namaku dalam buku itu? bukankah tiap minggunya aku selalu hadir dalam kebaktian digereja? dan tiap pagi aku selalu berdoa sebelum beraktifitas?" Tanya Samuel 
"Iya aku tau akan hal itu, tapi apa kau berbagi dengan orang lain tentang aku? apa kau punya waktu untuk lebih dalam bersama-sama dengan Tuhan? kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, sehingga tak punya waktu untuk bersama-sama dengan Tuhan. Begitupun aku Samuel, aku juga sibuk mencatat orang-orang yang selalu bersama-sama dengan Tuhan. Aku tak punya waktu mencatat namamu"


Cerita diatas seperti mengetuk hati saya (semoga kalian juga) untuk menyisihkan waktu yang lebih untuk Tuhan. Satu hari itu 24 jam, sebenarnya Tuhan sudah sangat adil membagi waktu kita, 8 jam kita bekerja, 8 jam kita istirahat, dan 8 jam lagi kita bersama sama dengan DIA. Tentu Tuhan ingin kita membagi sesuatu yang kita dapat dari Dia dengan orang lain, Dia ingin kita memperlihatkan kemuliaannya pada banyak orang, dan 8 jam itu sudah lebih dari cukup untuk segala hal itu.
Jadi apa kalian sudah menyisihkan 8 jam untuk Tuhan?

Tiada Berkesudahan Kasih Tuhan

Hari ini saya beruntung kali ya walaupun Sebenar nya Nyaris di tabrak ..
Pagi  ini saya Bermaksud membeli Sarapan Di tempat saya beli sarapan nya 
sebener nya salah saya juga sih saya gak Hidupin lampu Saen Motor saya saaat saya mau belok saya gak  nyadar kalau di belakang saya ada cewek
yang mau nabrakk soal nya di kelihatan buru-buru sebenar saya  mau minta maaf tapi ya di tinggalin aja .. 
itu lah kelalaian saya ..
dalam cerita ini kita dapat simpulkan betapa besar kasih tuhan kepada kita sehingga dia Menyadar kan kita ketika kita lupa akan dia . saya yakin bahwa tampa kasih tuhan saya tadi mungkin tidak habis pikir dan mungkin gak seperti sakarang..
Note : Tuhan Tidak pernah Tidur 

Batas kekuatan



Shalom...
pernahkah teman-teman berlatih ditempat kebugaran (gym)? Saya pernah beberapa kali berlatih di gym. Disana banyak sekali alat-alat berat yang akan membantu pembentukan otot kita. pada awal latihan saya diberi beban sekitar 15kg untuk melatih otot dada oleh instruktur latihan. Saya merasa agak tersinggung karena saya pikir instruktur itu menganggap saya lemah sehingga diberi beban hanya 15kg, pada waktu instruktur itu pergi saya tambahkan bebannya menjadi 30kg. Dan betapa malunya ketika beban itu tidak bergerak sama sekali ketika saya mulai mengangkatnya.
1 Korintus 10 : 13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
 Pada ayat alkitab diatas memberitahukan kita bahwa Tuhan tidak akan memberikan beban atau pun ujian-ujian yang melampaui kekuatan kita. Sama seperti instruktur saya yang memberi beban awal yang cukup ringan agar saya bisa mengangkatnya. Tuhan pencipta kita pasti sangat mengenal kita, Tuhan pasti tau batas kekuatan kita.

Tuhan ingin iman kita kuat, dengan cara melatih kita dengan beberapa masalah yang harus kita hadapi yang tentu dapat kita angkat, tidak melebihi kekuatan kita.
Tapi terkadang kita terlalu terfokus pada masalah-masalah didepan kita, sehingga kita merasa masalah ini sangat berat, atau kita selalu mengeluh dan membuat keadaan seakan akan masalah kita sangat amat besar.

Semua orang didunia ini pasti punya masalahnya masing-masing, Tuhan tidak pernah memberi kita cobaan atau masalah-masalah berat. Kita yang membuat masalah itu berat, Tuhan terlalu cinta pada manusia sehingga Dia tidak tega memberi kita beban berat, tetapi bukan berarti Tuhan tidak akan melatih kita. Tuhan akan melatih kita agar iman kita semakin kuat dan besar, agar kita bisa naik kelevel yang lebih tinggi. Tidak hanya begini-begini saja.

Bersyukur atas masalah dan melibatkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita menjadi kunci dari setiap permasalahan hidup kita, biarkan Tuhan yang menuntun kita.
Tuhan tahu batas kekuatan untuk setiap masalah yang kita hadapi

Intan vs Instan



Shalom...
Saya ingin bercerita sedikit dulu. Beberapa hari lalu , saya menyempatkan diri untuk makan malam disebuah warung kaki lima yang menjual mie instan, di tengah jalan saya bertemu seorang teman yang juga kakak rohani saya, banyak yang kita perbincangkan sambil makan sampai saya menemukan sebuah ide tentang mie instan yang kami makan ini. Dan jujur untuk semangkok mie instan harganya ternyata cukup mahal (hehehe)
Tentu bukan hanya saya yang pernah menikmati mie instan, pasti banyak dari kalian yang pernah juga menikmatinya. Mie instan memang pilihan yang tepat ketika kita lapar tiba-tiba atau lapar dalam keadaan dompet yang cukup tipis. Alasan orang menikmatinya pun beragam ada yang karena praktis, gampang dibuat, murah, dll
Memang hampir semua lapisan masyarakat bisa menikmatinya karena harganya yang murah dan penyajiannya cepat. Tapi saya teringat pada sebuah benda yang bunyi penyebutannya hampir sama dengan mie instan. Intan, kalian pasti pernah dengar tentang intan (meski belum memiliki). Ternyata proses pembentukan intan sangat rumit, dan itulah yang membuatnya menjadi barang mewah yang tidak semua orang bisa memilikinya.

Sering kali kita merasakan masalah dalam hidup kita sangat sulit, seperti tidak ada jalan keluar, terkadamg kita ingin menyerah dan mengambil jalan pintas agar masalah kita cepat selesai. Tapi ingat teman yang
namanya jalan pintas tidak selalu baik, bahkan lebih banyak buruk. Tapi perlu kita sadari bahwa ini adalah proses Tuhan yang akan membawa kita naik ke level yang lebih tinggi, untuk bisa semakin intim dengan Tuhan. Tapi Tuhan memberi kita kehendak bebas. Kita boleh saja mengambil jalan pintas atas masalah kita, atau menikmati proses itu dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tentu ketika kita memilih untuk diproses Tuhan, hal ini tidak akan mudah terasa begitu sulit, tapi kita harus percaya bahwa Tuhan akan menjadikan kita baik. Tuhan sedang memproses kita menjadi sebuah berlian yang berkilau yang berharga mahal.
Tuhan tidak pernah 'menciptakan' mie instan. Keluar dari proses Tuhan membuat kita menjadi seperti mie instan, cepat dan enak, tapi berharga murah yang gampang saja orang lain beli.
Teman mungkin sekarang kalian dalam masalah yang berat, kalian berpikir tidak ada lagi jalan keluar dari masalah kalian. Jangan andalkan kekuatan kalian! bersyukur pada Tuhan karena Tuhan ijinkan kalian masuk dalam prosesNya yang akan membuat kalian naik ke level yang lebih tinggi dan lebih intim denganNya. Dan tentunya terus berdoa, biarkan Tuhan yang menuntun kalian menemukan kunci dari permasalahan yang kalian hadapi.
Pasti ada banyak jalan pintas yang dunia tawarkan atas masalah kalian. Jangan pilih yang itu !! jalan pintas hanya membuat kalian menjadi manusia yang lemah, tanpa harapan. Ingat Tuhan sayang kalian semua Dia tidak mungkin biarkan kalian terpuruk atas masalah kalian, Tuhan yang menciptakan kalian, Tuhan tau sampai dimana kemampuan kalian untuk memikul 'beban'
Ketika kalian merasa masalah kalian sangat berat buka alkitab kalian Matius 11 : 28:30 dan berdoa


Kehidupan Manusia

Seorang yang bijak, Sewaktu Ditanya Apakah yang Paling Membingungkan di Dunia ini ?
Beliau menjawab : “Manusia”, Karena dia “Mengorbankan Kesehatannya hanya “Demi uang”
Lalu dia “Mengorbankan Uangnya demi Kesehatan”
Lalu dia “Sangat kuatir” dengan “Masa Depannya” sampai dia “Tidak Menikmati Masa Kini” akhirnya dia “Tidak Hidup di Masa Depan atau pun di Masa Kini.
Dia “Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati”, lalu dia “Mati” tanpa “Benar-benar Menikmati” apa itu “Hidup”.
Jadi bagaimana dengan anda? Karena seharusnya kita harus berani tampil beda yang tidak sama dengan dunia ini. Karena kita tahu bahwa kekuatiran kita itu sama dengan ketidak percayaan kita kepada Tuhan. Karena Firman Tuhan jelas mengajar kita “Jangan kuatir’ karena ke-kuatiran kita tidak menyelesaikan masalah apapun dalam hidup ini…… Jadi mari kita belajar “Berserah” kepada Tuhan karena Rancangan-nya itu pasti Indah buat kita semua.
Spread the Word - Like and/or share this page, your friends will also love it and thanks for it.


Sumber:http://www.ceritakristen.org/kehidupanmanusia

Berjalan Di Tengah Badai

Pada suatu hari, seperti biasanya aku dan ayah bekendaraan menuju ke suatu tempat. Dan aku yang mengemudi. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti.

“Bagaimana Ayah? Kita berhenti?”, Aku bertanya.
“Teruslah mengemudi!”, kata Ayah.
Add caption
Aku tetap menjalankan mobilku. Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Kulihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.
“Ayah…?”
“Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Aku tetap mengemudi dgn bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja.
Anginpun mengguncang-guncangkan mobil kecilku.
Aku mulai takut.
Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.
Setelah melewati bbrpa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. Setelah beberapa killometer lagi, sampailah kami pd daerah yg kering & kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.
“Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah”, kata Ayah tiba-tiba.
“Kenapa sekarang?”, tanyaku heran.
“Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai”.
Aku berhenti dan keluar. Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Aku membayangkan mereka yg terjebak di sana dan berdoa, semoga mereka selamat.
Dan aku mengerti mngapa ayah menyuruhku tetap mengemudi dan berjalan di tengah badai. Aku mlihat mreka yg berhenti dan akkhirnya  terjebak dalam ketidakpastian dan ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yang akan terjadi selanjutnya.
Jika kita sdg menghadapi “badai” kehidupan, teruslah berjalan, jgn berhenti, jgn putus asa…Sebaliknya  teruslah berjalan dan tetap lakukan yang terbaik, serta tentunya  mengijinkan Tuhan menuntunmu, engkau pasti mampu mlewati badai itu..!
Spread the Word - Like and/or share this page, your friends will also love it and thanks for it

Bersepeda Bersama Yesus


Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.



Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.

Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi ... biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!"

Aku takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?" Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, "Aku takut!" Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan... orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan... perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian, Yesus berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita." Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh... menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.

Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata... "Mengayuhlah terus, Aku bersamamu."

Bermain Game

Bermain Game

Bermain Game

Anak-anak kecil sangat senang sekali bermain game, baik game yang ada di handphone maupun game yang ada di komputer. Game memiliki karakter tokoh yang unik dan desain yang menarik, selain itu game yang disuguhkan sangat mudah untuk dipelajari.
Anak-anak mulai menjadi pecandu game. Banyak waktu yang telah mereka habiskan hanya untuk bermain game. Bukan hanya itu saja, ternyata televisi juga menyita banyak perhatian anak-anak kecil melalui film-film kartun yang disunguhkan.
Tak heran bila nilai anak-anak menjadi merosot, dan saat sekolah minggu mereka lebih memilih duduk di depan televisi untuk menonton kartun kesukaannya. Waktu untuk Tuhan menjadi tidal penting lagi bagi mereka.
Perhatikan anak-anak bapak/ibu saat ini. Berikanlah contoh yang baik melalui sikap sehari-hari.ajaklah mereka berdoa bersama atau membaca alkitab bersama. Ajarlah mereka untuk bisa menjadikan Tuhan sebagai nomor satu dalam kehidupan mereka.
Jadilah contoh yang baik. Lakukan yang terbaik terlebih dahulu sebelum kita memberi nasihat kepada anak-anak kita. Sama seperti Yesus yang selalu memberikan prilaku yang baik sebelum Yesus mengajar murid-murd-Nya. Bila kita ingin mengubah orang-orang di sekitar kita, mulailah perubahan itu di dalam diri kita sendiri terlebih dahulu.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2

Bermain Game

Bermain Game


Bermain Game

Anak-anak kecil sangat senang sekali bermain game, baik game yang ada di handphone maupun game yang ada di komputer. Game memiliki karakter tokoh yang unik dan desain yang menarik, selain itu game yang disuguhkan sangat mudah untuk dipelajari.
Anak-anak mulai menjadi pecandu game. Banyak waktu yang telah mereka habiskan hanya untuk bermain game. Bukan hanya itu saja, ternyata televisi juga menyita banyak perhatian anak-anak kecil melalui film-film kartun yang disunguhkan.
Tak heran bila nilai anak-anak menjadi merosot, dan saat sekolah minggu mereka lebih memilih duduk di depan televisi untuk menonton kartun kesukaannya. Waktu untuk Tuhan menjadi tidal penting lagi bagi mereka.
Perhatikan anak-anak bapak/ibu saat ini. Berikanlah contoh yang baik melalui sikap sehari-hari.ajaklah mereka berdoa bersama atau membaca alkitab bersama. Ajarlah mereka untuk bisa menjadikan Tuhan sebagai nomor satu dalam kehidupan mereka.
Jadilah contoh yang baik. Lakukan yang terbaik terlebih dahulu sebelum kita memberi nasihat kepada anak-anak kita. Sama seperti Yesus yang selalu memberikan prilaku yang baik sebelum Yesus mengajar murid-murd-Nya. Bila kita ingin mengubah orang-orang di sekitar kita, mulailah perubahan itu di dalam diri kita sendiri terlebih dahulu.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2